Saat ini, kelompok atau komunitas berbasis sosial telah banyak memberi sumbangsihnya dalam membantu masyarakat, misalnya masa sulit COVID-19 maupun pasca COVID-19. Dari pernyataan di atas relevan dengan salah satu komunitas berbasis sosial di Kabupaten Bojonegoro yaitu Turun Tangan. Turun Tangan terdiri dari para relawan atau bahasanya dalam kepenulisan ini yaitu affective labor. Penelitian ini berupaya untuk menelisik terkait konsep kerja yang dipegang teguh oleh relawan Turun Tangan Bojonegoro serta sarana atau teknik perawatan diri yang dilakukan. Penelitian ini disusun dengan metode kualitatif dengan kepenulisan etnografi. Data dalam penelitian ini didapatkan dari observasi partisipasi dan wawancara mendalam, serta dianalisis menggunakan teori affective labor dan teori care of the self. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa affective labor Turun Tangan Bojonegoro dapat merumuskan gerakan sosial berdasar dari tiga konsep kerja. Tindakan yang dilakukan relawan dengan melibatkan orang lain atau masyarakat, nantinya manfaat yang didapatkan harus selalu mengarah untuk kebermanfaatan dan kebaikan diri relawan untuk mencapai bentuk transformasi kehidupan.
CITATION STYLE
Magfiroh, L., & Kewuel, H. K. (2023). Konsep Kerja dan Praktik Diri Affective Labor atau Relawan Komunitas Turun Tangan Bojonegoro. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 3(2), 43–51. https://doi.org/10.56393/antropocene.v3i4.1687
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.