ABSTRACT The concept of sustainability is widely used by industry to save the environment by minimizing waste and using environmentally friendly raw materials to manage used products. One of the companies in Indonesia carries the theme of sustainability to produce synthetic leather made from mushroom mycelium called Mycelium Leather (Mylea). Each production stage produces waste, one of which is baglog waste, a medium for mushroom mycelium growth. It is important to recycle this waste into more valuable products, for example, bioenergy. This study aimed to measure Mylea waste characteristics and see its potential as bioenergy. The stages of the research included taking waste samples of fresh and used baglog from Mylea production and testing characteristics, consisting of calorific value, ultimate (carbon, hydrogen, and nitrogen), sulphur and proximate content (moisture, ash, volatile matter, and fixed carbon). The results of fresh and used baglog tests for calorific values were 3,777.93 cal/g and 3,710.98 cal/g; carbon 39.67% & 39.75%; hydrogen 6.70% & 6.65%; nitrogen 0.82% & 0.83%; sulphur 0.19% & 0.13%; moisture 12.80% & 12.56%; ash 3.5% & 4.27%; volatile matter 81.81% & 79.88%; fixed carbon 14.62% & 15.85%. Based on these results, Mylea baglog waste biomass still has low quality and needs to meet the standards to be used as solid fuel. Improving the quality of baglog waste can be done by briquetting. Baglog waste biomass with low results will be more effective for liquid fuels such as bio-oil. ABSTRAK Konsep sustainability telah banyak digunakan oleh industri sebagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan dengan meminimalisir limbah, penggunaan bahan baku ramah lingkungan hingga pengelolaan produk bekas pakai. Salah satu perusahaan di Indonesia mengusung tema sustainability untuk memproduksi kulit sintetis terbuat dari miselium jamur yang disebut dengan Mycelium Leather (Mylea). Setiap tahapan produksi menghasilkan limbah, salah satunya adalah limbah baglog, yakni media untuk pertumbuhan miselium jamur. Pentingnya untuk mendaur ulang limbah tersebut menjadi produk yang lebih berguna contohnya bioenergi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur karakteristik limbah baglog produksi Mylea dan melihat potensinya sebagai bioenergi. Tahapan penelitian mencakup pengambilan sampel fresh dan waste baglog limbah produksi Mylea dan uji karakteristik, terdiri atas nilai kalor, ultimate (karbon, hidrogen dan nitrogen), kadar sulfur dan proksimat (kadar air, kadar abu, volatile matter dan fixed carbon). Hasil pengujian fresh dan waste baglog untuk Nilai Kalor yaitu 3777,93 Cal/g & 3710,98 Cal/g; Kadar Karbon 39,67% & 39,75%; Kadar Hidrogen 6,70% & 6,65%; Kadar Nitrogen 0,82% & 0,83%; Kadar Sulfur 0,19% & 0,13%; Kadar Air 12,80% & 12,56%; Kadar Abu 3,5% & 4,27%; Volatile Matter 81,81% & 79,88%; Fixed Carbon 14,62% & 15,85%. Berdasarkan hasil tersebut, beberapa pengukuran biomassa limbah baglog masih memiliki kualitas rendah dan belum memenuhi standar untuk dijadikan bahan bakar padat. Peningkatan kualitas limbah baglog dapat dilakukan dengan pembriketan. Biomassa limbah baglog dengan hasil uji yang rendah akan lebih efektif untuk bahan bakar cair contohnya bio-oil.
CITATION STYLE
RENALDY, N. A., WIJAYANTI, S. P., BAHUA, H., ARIYANI, N. R., OKTARANI, S. L. T., DJAROT, I. N., & WIDYASTUTI, N. (2023). Karakteristik Limbah Baglog Produksi Kulit Sintetis Miselium Jamur (Mylea) Sebagai Bioenergi. Jurnal Teknologi Lingkungan, 24(2), 250–257. https://doi.org/10.55981/jtl.2023.107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.