Beton berongga (porous concrete) adalah beton tanpa agregat halus dan hanya terdiri dari agregat kasar, semen dan air serta bahan kimia tambahan. Penelitian terhadap beton berongga dilakukan dengan menggunakan bahan material kerikil lokal gradasi ukuran maksimum 20 mm, serta variasi faktor air semen (FAS) 0,27, 0,30 dan 0,35. Pengujian sifat fisik material beton yang dilakukan berupa pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, uji perkolasi serta volume pori. Untuk ketiga pengujian ; kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Benda uji untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah berupa silinder berdiameter 15 cm x tinggi 30 cm, pengujian porositas dan perkolasi. Pada pengujian sampel beton berongga umur 28 hari memiliki kuat tekan rata-rata terbesar pada FAS 0,35 yaitu 11,04 MPa, dan kuat tarik belah sebesar 3,41 MPa, serta hasil pengujian volume pori rata-rata sebesar 21,13 %. Pengujian perkolasi untuk FAS 0,27 dapat mengalirkan air selama 7,75 detik/liter, FAS 0,30 dapat mengalirkan air selama 9 detik/liter dan FAS 0,35 dapat mengalirkan air selama 14,5 detik/liter. Sampai pada umur 60 hari rumput dapat tumbuh diatas permukaan beton berongga dengan dan tanpa tanah di atasnya.
CITATION STYLE
Agus, I. (2022). Desain Beton Berongga (Porous Concrete) Dengan Variasi Faktor Air Semen (FAS) Sebagai Beton Ramah Lingkungan. Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil UNIDAYAN, 11(1), 18–24. https://doi.org/10.55340/jmi.v11i1.825
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.