Pengelolaan sampah di perkotaan meliputi sektor formal dan sektor informal. Sektor formal pada penelitian ini merupakan bank sampah dan sektor informal yaitu pemulung, lapak, dan bandar. Penilaian terhadap sistem pengelolaan sampah di Kota Padang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah program pemerintah menjadi solusi terbaik dalam sistem manajemen sampah atau sektor informal dinilai lebih efisien dalam daur ulang sampah yang ditinjau berdasarkan aspek pengumpulan dan pengolahan, dengan merencanakan 3 skenario pengelolaan sampah yaitu (1) sistem pengelolaan sampah sektor informal (pemulung), (2) sistem pengelolaan sampah dengan bank sampah, (3) sistem manajemen sampah kombinasi antara sektor informal dengan bank sampah. Life Cycle Assessment dianalisis menggunakan SimaPro. hasil pembobotan dari normalisasi penilaian dampak menggunakan metode CML-IA dari software SimaPro, skenario 2 memiliki nilai paling besar yaitu 4,8313 x 10-20 dan skenario 3 memiliki nilai yang paling kecil yaitu 4,0930 x 10-20. Karakterisasi dampak yang dihasilkan skenario 1, 2 dan 3 untuk nilai Global Warming Potential berturut-turut yaitu 1,6822 x 10-11 kg CO2-eq, 1,9680 x 10-11 kg CO2-eq dan 1,6661 x 10-11 kg CO2-eq; nilai Acidification Potential yaitu 3,7122 x 10-12 kg SO2-eq, 4,3200 x 10-12 kg SO2-eq dan 3,6540 x 10-12 kg SO2-eq; dan nilai Eutrophication Potential yaitu 2,0609 x 10-12 kg PO43-, 2,4391 x 10-12 kg PO43- dan 2,0690 x 10-12 kg PO43-. Skenario sistem manajemen sampah kombinasi antara sektor informal dengan bank sampah merupakan alternatif terbaik untuk pengelolaan sampah di Kota Padang.
CITATION STYLE
Maryam, A., Raharjo, S., & Aziz, R. (2023). Kajian Aspek Pengolahan Sampah Padang Menggunakan Metode Life Cycle Assessment. CIVED, 10(1), 275. https://doi.org/10.24036/cived.v10i1.122680
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.