Tupperware merupakan salah satu bisnis multilevel marketing yang berkembang pesat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kota Semarang. Mahalnya harga produk Tupperware sering kali menjadi hambatan dalam proses pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dalam memasarkan produk Tupperware kepada konsumen, dimana terdapat pola penggunaan komunikasi langsung atau tatap muka yang menjadi ciri khas dari Tupperware dalam mengembangkan jaringan pemasarannya. Penelitian menggunakan teori proses penjualan atau sales cycle dari sales force yang terdiri dari planning, making appointment atau approaching, prospecting, fact finding, presentation, handling objection & negotiation, closing, dan after sales service. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian diantaranya adalah para sales force, distributor, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa training yang dilakukan perusahaan menjadi kunci utama dari keberhasilan strategi komunikasi pemasaran para sales force. Sales force perlu mengetahui detail dari produk yang akan ditawarkan, memiliki solusi atas pertanyaan dari para konsumen agar planning pemasaran yang sudah di susun dapat terealisasikan, sehingga konsumen menjadi lebih mengenal detail produk maupun beragam event Tupperware melalui komunikasi secara langsung yang dilakukan oleh sales force kepada konsumen.
CITATION STYLE
Restia, E., & Rahmawati Zulfiningrum. (2022). Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Force Tupperware Sld. Kalyana Barra. JURNAL HERITAGE, 10(2), 115–129. https://doi.org/10.35891/heritage.v10i2.3355
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.