Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perceraian orangtua terhadap kemampuan berbicara anak usia 6 tahun. Kemampuan berbicara bukan hanya sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkembang. Kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun adalah anak sudah menguasai kosakata 1500 kosakata atau lebih, mengucapkan kalimat lima sampai tujuh kata, mengucapkan kalimat-kalimat yang hampir dapat dimengerti secara keseluruhan, dapat bercakap-cakap seperti orang dewasa, menggunakan bentuk kata kerja dan urutan kata serta struktur kalimat yang tepat. Akan tetapi pada sumber data yang peneliti dapatkan kemampuan berbicaranya rendah, anak belum dapat mengucapkan beberapa kata dengan jelas dan pola komunikasi yang digunakan cenderung diam dan pasif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif yang mengacu kepada hasil observasi dan wawancara. Pada penelitian ini ditemukan dua sumber data yaitu VH dan ES. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan catatan wawancara dan catatan observasi. Penelitian ini juga didukung oleh dokumentasi yang memadai. Hasil data disajikan secara narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian orangtua berdampak pada kemampuan berbicara anak usia 6 tahun. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang didapatkan, maka penelitian ini layak digunakan oleh masyarakat luas dan dapat dikembangkan untuk penelitian yang lebih lanjut.
CITATION STYLE
Khodijah, S., & Dewi, N. F. K. (2018). Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia 6 Tahun. Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 37. https://doi.org/10.31000/ceria.v7i1.562
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.