Stunting merupakan kondisi anak (balita) mengalami gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis sehingga berujung pada tinggi badan anak terlalu pendek dibandingkan dengan tinggi badan usianya. Berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6%. Faktor penyebab stunting diantaranya adalah sanitasi, pernikahan dini, sosial budaya, ekonomi, dan tingkat pengetahuan. Tujuan penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahuan melalui edukasi terkait 1000 HPK, Pentingnya mengonsumsi MMN, Gizi Pra konsepsi, serta pentingnya kesehatan mental bagi ibu hamil. Kelompok sasaran yang dipilih berjumlah 22 orang yang terdiri dari, 9 orang ibu hamil, 8 orang calon pengantin, serta 5 orang KSH Kelurahan Nyamplungan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan menggunakan metode ceramah menggunakan media leaflet dan poster. Hasil skor dari pre test dan post test, diolah untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Dari hasil uji statistik menyatakan hasil signifikan (p < 0,05) yang berarti penyuluhan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan calon pengantin. Adanya perubahan dan peningkatan dalam hasil pre test dan post test menunjukkan keberhasilan program penyuluhan yang dilakukan pada kelompok masyarakat tertentu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah program penyuluhan yang dilakukan efektif meningkatkan pengetahuan dibuktikan dengan peningkatan hasil dari pre test dan post test yang signifikan pada responden.
CITATION STYLE
Putri, E. R. I., Lindayanti, T. E., & Afdilah, I. N. (2024). EFEKTIVITAS PENYULUHAN SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN NYAMPLUNGAN SURABAYA. Beujroh : Jurnal Pemberdayaan Dan Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1), 128–141. https://doi.org/10.61579/beujroh.v2i1.68
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.