Diberbagai wilayah Indonesia masalah kekurangan gizi pada balita masih banyak dijumpai. hal ini dikarenakan kurangnya asupan gizi dari makanan dengan kandungan energi dan protein yang cukup. Kurangnya asupan gizi pada balita akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, mental, kecerdasan yang tidak maksimal, dan rentan terhadap penyakit bahkan menyebabkan kematian. Untuk melihat status gizi pada balita dapat dilihat melalui aktivitas fisik dan mental yang baik. Berdasarkan data Posyandu Desa kalitengah tahun 2022 terdapat 40% balita berstatus gizi kurang, 57% gizi baik (normal), 2,85% gizi lebih (obesitas). Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan penelitian tentang klasifikasi penentuan status gizi balita agar tidak terjadi peningkatan kasus gizi pada balita. Tujuan penelitian ini adalah memudahkan dalam mendapatkan informasi status gizi balita apakah termasuk kategori gizi kurang, gizi baik(normal), gizi lebih (obesitas), sehingga dapat membantu posyandu dalam melakukan penanganan kasus gizi balita. Penelitian ini akan menggunakan metode Algoritma Naïve Bayes dalam melakukan klasifikasi status balita berdasarkan variabel yang digunakan seperti, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan status. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari posyandu Desa kalitengah melalui observasi dan wawancara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode Naïve Bayes dapat diimplementasikan pada penentuan status gizi balita terhadap 14 data testing dan memiliki nilai akurasi sebesar 87,33%.
CITATION STYLE
Harliana, & Anggraini, D. (2023). Penerapan Algoritma Naïve Bayes Pada Klasifikasi Status Gizi Balita di Posyandu Desa Kalitengah. Jurnal Informatika Komputer, Bisnis Dan Manajemen, 21(2), 38–45. https://doi.org/10.61805/fahma.v21i2.16
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.