Prevalensi obesitas di Indonesia telah meningkat beberapa tahun terakhir. Meningkatnya prevalensi obesitas disebabkan oleh banyaknya jumlah makanan yang terjangkau harganya dan gaya hidup aktivitas menetap. Melihat besarnya dampak dari obesitas, maka perlu dilakukan usaha-usaha pencegahan maupun penanggulangan. Penanggulangan obesitas dapat dilakukan salah satunya dengan modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup adalah suatu perubahan perilaku, yang mana gaya hidup merupakan perilaku individu yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas, minat dan pandangan individu yang di pengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan sekitar. Modifikasi gaya hidup dapat diwujudkan dalam bentuk edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap fakor risiko kardiovaskular pada pasien obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode Before-after Study untuk menguji efektivitas dari edukasi pada 23 karyawan pria Universitas Surabaya yang mengalami obesitas. Faktor risiko kardiovaskular diukur dengan menggunakan Framingham Scoring. Semua pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diedukasi pada faktor risiko kardiovaskular berdasarkan body mass index (BMI) dan profil lipid (2,10%± 0,01 and 1,78%± 0,02 p=0,00). Metode edukasi lisan dapat digunakan sebagai alat edukasi dan informasi bagi pasien yang mengalami obesitas.
CITATION STYLE
Rahmawati, D., Setiabudi, I., Susilo, A. P., & Aditama, L. (2015). Pengaruh Edukasi terhadap Penurunan Risiko Penyakit Kardiovaskur pada Pria dengan Obesitas. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(4), 202–207. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i4.40
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.