Hipopituitarisme merupakan suatu kelainan di bidang endokrinologi yang ditandai dengan kurangnya sekresi baik secara total atau sebagian dari hormone pituitari anterior atau posterior atau keduanya. Kraniofaringioma merupakan tumor intrakranial tersering pada anak-anak dan merupakan tumor tersering pada region hipotalamus dan hipopituitari. Berikut ini akan dilaporkan satu kasus hipopituitarisme yang terjadi pada seorang penderita perempuan usia 15 tahun dengan kraniofaringioma yang juga telah dilakukan tindakan pembedahan.Diagnosis kraniofaringioma ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yaitu adanya gangguan pertumbuhan baik dari tinggi badan, pertubuhan tulang, rambut pada pubis, ketiak, atau ekstremitas, pasien tampak lemas, nafsu makan berkurang sedikit, dan saat kontrol pasien belum haid. Dari pemeriksaan MRI kepala + kontras menunjukan adanya massa di intersella sampai supra sella. Diagnosa hipopituitari didapatkan dari beberapa pemeriksaan hormonal yang terjadi. Penatalaksanaan yang telah dilakukan yaitu terapi pengganti hormonal GH, glukokortikoid, tiroksin, dan estradiol. Monitoring dilakukan tiap 3 bulan awal yang kemudian nantinya dapat diulang tiap 6 bulan.
CITATION STYLE
Nugraha, I. B. A., Winarka, M. A. D., & Budiartha, A. A. G. (2018). Seorang penderita hipopituitarisme akibat kraniofaringioma. Jurnal Penyakit Dalam Udayana, 1(2), 57–62. https://doi.org/10.36216/jpd.v1i2.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.