Variasi Kadar CaCO3 terhadap Pembentukan Fasa Superkonduktor BSCCO-2223 Menggunakan Metode Pencampuran Basah

  • Pratiwi P
  • Suprihatin S
  • Sembiring S
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar CaCO3 terhadap pembentukan fasa superkonduktor BSCCO-2223 dengan menghitung tingkat kemurnian fasa yang terbentuk, melihat stuktur mikro dan efek Meissnernya. Variasi CaCO3 yang digunakan sebesar 1,95; 2,00; 2,05 dan 2,10 mol menggunakan metode pencampuran basah dengan suhu kalsinasi 800 °C selama 10 jam dan suhu sintering 865 °C selama 30 jam. Hasil XRD menunjukkan tingkat kemurnian fasa yang terbentuk meningkat seiring dengan bertambahnya kadar Ca dan optimum pada kadar Ca 2,05 mol dan menurun pada kadar Ca 2,10 mol. Fraksi volume tertinggi didapatkan sebesar 74,48 % pada sampel kadar Ca 2,05 mol. Sedangkan fraksi volume terendah sebesar 48,17 % pada sampel kadar Ca 1,95 mol. Sementara, derajat orientasi tertinggi 11,61 % pada kadar Ca 2,05 mol. Derajat orientasi terendah 6,63 % pada kadar Ca 1,95 mol. Hasil SEM semua sampel telah terorientasi serta memiliki ruang kosong antar lempengan (void) yang relatif sedikit. Hasil efek Meissner hanya pada sampel kadar Ca 2,05 mol yang mengalami efek Meissner lemah berupa penolakan medan magnet. Kata Kunci : Uperkonduktor BSSCO-2223, CaCo3, Fraksi Volume, Derajat Orientasi, Efek Missner

Cite

CITATION STYLE

APA

Pratiwi, P. T., Suprihatin, S., & Sembiring, S. (2020). Variasi Kadar CaCO3 terhadap Pembentukan Fasa Superkonduktor BSCCO-2223 Menggunakan Metode Pencampuran Basah. JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika Dan Komputer), 2(1). https://doi.org/10.26905/jasiek.v2i1.3633

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free