Drying of seaweed in Indonesia, especially in Lontar village, Serang still using manual and traditional way. Manual drying in the rainy season often results in farmers often failing to dry out the harvested. Using an artificial dryer on the market adds considerable production costs because it uses petroleum, gas and electric energi. Therefore, it takes a cost-effective artificial drier, so the final task is to make the seawater biomass fireplace furnace. The research methodology used is the design method of Pahl and Beitz with QFD. The result of this research is this biomass furnace fueled rice husk. Furnace dimension 700 mm x 700 mm x 1200 mm and combustion chamber 600 mm x 650 mm x 1000 mm, the volume of the combustion chamber 0.39 m3 and the volume of hot air space used 0.141229 m3, wall combustion chamber as heat exchangers using materials mild steel with 1.9 m2 surface area and wall thickness of 4 cm and air delivered fan with 4053.6 CMH capacities. Keywords: Pahl and Beitz, QFD, seaweed, biomass furnace ABSTRAK Pengeringan rumput laut di Indonesia, khususnya di desa Lontar Kabupaten Serang masih menggunakan cara manual dan tradisional. Pengeringan secara manual pada musim hujan sering mengakibatkan petani sering gagal mengeringkan hasil. Menggunakan pengering buatan yang ada dipasaran menambahkan biaya produksi yang cukup besar karena menggunakan energi minyak bumi, gas dan enargi listrik. Oleh karena itu, diperlukan pengering buatan yang hemat biaya, maka dari itu tugas akhir ini membuat tungku biomassa mesin pengering rumput laut . Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode perancangan Pahl and Beitz dengan QFD. Hasil penelitian adalah tungku biomassa ini berbahan bakar sekam padi. Tungku berdimensi 700 mm x 700 mm x 1200 mm dan ruang bakar berdimensi 600 mm x 650 mm x 1000 mm, volume ruang bakar 0,39 m3 dan volume ruang udara panas yang dipakai 0,141229 m3, dinding ruang bakar sebagai penukar kalor menggunakan material mild steel dengan luas permukaan 1,9 m2 dan tebal dinding 4 cm serta udara yang dihantarkan kipas dengan kapasita 4053,6 CMH. Kata kunci: Pahl and Beitz, QFD, rumput laut, tungku biomassa
CITATION STYLE
Satria, D., Irnawati, R., -, S., Haryati, S., Susanto, A., Rosyadi, I., & Wicaksono, M. M. R. (2017). RANCANG BANGUN TUNGKU BIOMASSA MESIN PENGERING RUMPUT LAUT KAPASITAS 600 KILOGRAM PER PROSES [Design of Biomass Furnace for Seaweed Drying Machine with Capacity of 600 Kilograms per Process]. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 5(2), 422–428. https://doi.org/10.29303/jrpb.v5i2.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.