PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)

  • Zakaria Y
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The background of this research is the perception that vocational secondary education institutions need internet-based learning media, a phenomenon in the field that schools have not maximized the use of the internet by using learning media as needed. This study aims to determine the feasibility of learning English using a learning management system (LMS), namely Schoology. This research was conducted at SMK Muhammadiyah 2 in class X Computer Network Engineering. The method used in this research is Research and Development (R&D) with reference to the research model from Borg & Gall which is simplified by the Puslitjaknov Team into 5 steps. The research processes are; (1) Analyzing the product to be developed, (2) developing the initial product, (3) conducting small-scale field trials, (4) large-scale field trials and (5) making the final product. The results of descriptive statistics from the two samples studied were pre-test and post-test. For the pre-test value, the average test result or mean is 66.86. The post-test value obtained an average value of 86.17. Because the pre-test mean score is lower than Post-test mean (66.86 < 86.17), it can be concluded that descriptively there is a difference in the average English test scores between the pre-test and post-test. Keywords— learning media, learning management system, English JURNAL NUANSA INFORMATIKA Volume 16 Nomor 1, Januari 2022 p-ISSN : 1858-3911, e-ISSN : 2614-5405 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ilkom Page | 54 Terakreditasi SINTA 5 1. PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan menemukan konsep-konsep baru, membuka jaringan dan memiliki kompetensi untuk memenuhi standar pekerjaan yang tinggi. Masyarakat yang dibutuhkan saat ini bukan sekedar mereka yang mampu memahami ilmu pengetahuan tertentu saja akan tetapi lebih dalam dari itu. Saat ini, masyarakat dituntut untuk memanfaatkan pengetahuannya secara optimal agar lebih cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi. Pendidikan memiliki peranan yang vital untuk menghadapi tantangan tersebut. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Inti pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri, dalam arti tuntutan agar anak didik memiliki kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupannya sehari-hari menurut Hamdani hamid dan Beni Ahmad Saebani (2013) dalam penelitian (Khoriah,2020). Pendidikan sebagai salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendewasaan manusia tentu di satu sisi memiliki andil yang sangat besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, namun pendidikan juga harus dan perlu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah paradigma manusia dalam mencari dan mendapatkan informasi semakin mudah.Seiring berkembang dan berjalannya waktu, teknologi di era globalisasi ini merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk memajukan sektor pendidikan yaitu dengan melakukan inovasi model pelaksanaan pembelajaran salah satunya dengan menggunakan learning management system. Penggunaan media dan internet tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia yang semakin maju, seperti halnya dunia pendidikan yang memanfaatkan fasilitas ini dalam pembelajaran dengan menggunakan e-learning. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu “e” yang merupakan singkatan dari “electronic” dan “learning” yang berarti pembelajaran, sehingga elearning merupakan pembelajaran yang menggunakan bantuan jasa/perangkat elektronik menurut Soekartawi (2003:2) dalam penelitian (Ria Purwaningsih, 2014). E-learning sebagai aplikasi web di dunia pembelajaran yang memanfaatkan internet Rusman (2014:337) dalam penelitian (Ria Purwaningsih, 2014). E-learning begitu fleksibel dalam pengelolaannya, meski terbatas dengan jarak dan kemampuan jaringan internet. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggabungkan materi atau bahan ajar dengan media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, siswa kelas X TKJ di SMK Muhammadiyah 2 Kuningan terutama pada mata pelajaran bahasa Inggris masih kurang pemahaman karena penyampaian materinya hanya berupa teks dan sehingga membuat siswa jenuh dan kurang memahami materi tersebut dan masih minimnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis internet disekolah padahal sudah tersedia jaringan internet akan tetapi pendidik kurang memanfaatkan fasilitas yang ada. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah diantaranya yaitu; (1) Bagaimana pengembangan media pembelajaran untuk learning management system berbasis schoology sebagai suplemen pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris? (2) Bagaimana kelayakan terhadap media pembelajaran untuk e-learning berbasis schoology sebagai suplemen pembelajaran JURNAL NUANSA INFORMATIKA Volume 16 Nomor 1, Januari 2022 p-ISSN : 1858-3911, e-ISSN : 2614-5405 https://journal.uniku.ac.id/index.php/ilkom Page | 55 Terakreditasi SINTA 5 yang telah dikembangkan. (3) Bagaimana minat belajar siswa terhadap media pembelajaran untuk e-learning berbasis schoology sebagai suplemen pembelajaran yang telah dikembangkan? Adapun tujuan penelitian sebagai berikut; (1) mengetahui pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan learning management system berbasis schoology sebagai suplemen pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris. (2) mengetahui kelayakan terhadap media pembelajaran untuk e-learning berbasis schoology sebagai pembelajaran yang telah dikembangkan. (3) mengetahui minat belajar siswa terhadap media pembelajaran untuk e-learning berbasis schoology sebagai suplemen pembelajaran yang telah dikembangkan. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Research and Development (R&D) atau disebut juga dengan penelitian dan pengembangan. R&D bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan Mulyatiningsih, 2013:161 dalam penelitian (Giana & Lutfi, 2019). Produk penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran; kurikulum, kebijakan sekolah dll. Berdasarkan produk yang akan dikembangkan, peneliti memilih model pengembangan media pembelajaran instruksional milik Borg & Gall dalam Puslitjaknov (2008:11) penelitian( [1] [1]) yang dapat disederhanakan dengan melibatkan 5 langkah utama. Penyederhanaan ini tentunya mengacu pada ketentuan pengembangan produk yang sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan oleh Borg & Gall, yaitu: 2.1 Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Kuningan. Tahap pertama adalah analisis untuk mengetahui kebutuhan awal dalam mengembangkan media pembelajaran ini. Diantaranya mengenai analisis karakteristik peserta didik dan analisis media.Tahap analisis ini merupakan tahapan mencari informasi dilapangan, yang dapat dijadikan sebagai alasan perlunya dikembangkan sebuah media. 2.2 Mengembangkan produk awal Tahap selanjutnya adalah mengembangkan produk awal, pada tahap ini membuat rancangan produk dari hasil analisis pada tahap sebelumnya. Produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran e-learning berbasiss schoology sebagai suplemen pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris materi kelas maya. Adapun langkahnya sebagai berikut: 2.2.1 Peneliti membuat akun guru di web schoology 2.2.2 Kemudian membuat kelas yang akan digunakan sebagai media pembelajaran 2.2.3 Setelah membuat kelas, kemudian menambahkan fitur di dalam kelas yang bisa diakses oleh siswa seperti materi berupa video, quiz, diskusi dan latihan lainnya. Dalam pengembangan produk ini akan dilibatkan beberapa pakar, yaitu pakar ahli media, dan ahli materi yang akan memvalidasi produk sehingga menjadi produk yang benar-benar seperti yang diharapkan. 2.3 Melakukan uji coba lapangan skala

Cite

CITATION STYLE

APA

Zakaria, Y. (2022). PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS). NUANSA INFORMATIKA, 16(1), 53–58. https://doi.org/10.25134/nuansa.v16i1.4976

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free