Hipertensi menjadi salah satu masalah utama kesehatan di Indonesia. Hipertensi yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung, hingga stroke. Brisk walking exercise adalah salah satu jenis olahraga untuk mengendalikan tekanan darah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tekanan darah pasien hipertensi pada pasien rentang usia 35-45 tahun setelah pemberian tindakan brisk walking exercise. Studi ini merupakan penerapan studi kasus ini dengan metode deskriptif studi kasus. Subjek studi kasus adalah 2 klien penderita hipertensi, kriteria inklusi pasien terdiagnosa hipertensi yang bersedia diberikan terapi brisk walking exercise, tidak sedang mengkonsumsi obat hipertensi untuk mengetahui efektivitas terapi, tidak rutin beraktivitas fisik berupa olahraga, memiliki riwayat penyakit keluarga hipertensi, tidak merokok dan minum alkohol, memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan asin, memiliki pola tidur tidak teratur. Kriteria eksklusi dari studi kasus ini adalah klien yang menolak, klien yang memiliki kelemahan anggota gerak, klien yang memiliki riwayat Hb rendah (anemi), dan klien yang mengalami komplikasi dari hipertensi. Instrumen yang digunakan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah klien sebelum dan sesudah tindakan. Penerapan brisk walking exercise dilakukan selama 3 hari dalam seminggu dengan durasi 15-30 menit. Hasil studi menunjukkan brisk walking exercise mampu mempengaruhi tekanan darah penderita hipertensi dengan hasil rata-rata penurunan sistol turun sebanyak 5,34 mmHg dan diastol sebanyak 5 mmHg. Penerapan brisk walking exercise dapat dipilih sebagai teknik non-farmakologi untuk membantu mengontrol tekanan darah pasien hipertensi karena memiliki pengaruh terhadap penurunan tekanan darah.
CITATION STYLE
Julistyanissa, D., & Chanif, C. (2022). Penerapan Brisk Walking Exercise Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi. Ners Muda, 3(3). https://doi.org/10.26714/nm.v3i3.10535
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.