Perkembangan material teknik terutama komposit polimer yang meliputi bahan-bahan baru (high-tech materials), proses manufaktur dan aplikasi teknik dekade ini menunjukkan peningkatan yang cukup sinifikan. Masalah yang timbul seiring dengan perkembangan teknologi bahan komposit polimer tersebut adalah bagaimana memanfaatkan bahan-bahan yang sumber ketersediaannya cukup banyak yang mampu diregenerasikan untuk mengantisipasi krisis bahan terutama jenis plastik polimer, dimana tersedianya sumber bahan dipengaruhi oleh sumber minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui. Dari sinilah timbul satu ide atau gagasan, bagaimana memanfaakan serat alam sebagai bahan penunjang atau bahan pengganti komposit yang terbuat dari polimer. Serat alam yang dipilih adalah serat rami (boihmera nivea), karena komposisi serat yang cukup bagus dibandingkan dengan serat alam yang lain. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik serat setelah mendapat proses tratment. Proses treatment yang dilakukan adalah dengan merendam serat kedalam beberapa larutan kimia, yaitu NaOH 5%, ethanol 99%, dan methyl ethy ketone (MEK). Setelah proses treatment, serat kemudian diuji kekuatan tariknya. Hasil yang diperoleh dari pengujian kekuatan tarik ini adalah, semakin tinggi konsentrasi NaOH maka akan semakin menurunkan kekuatan tarik serat. Sedangkan untuk pelarut ethanol diperoleh kekuatan tarik sebesar 1252,40 ± 119,35 Mpa. Dan untuk pelarut methyl ethyl ketone diperoleh kekuatan tarik sebesar 1258,81 ± 218,37 MPa.
CITATION STYLE
Ilham, M., & Istiqlaliyah, H. (2019). Pemanfaatan Serat Rami (Boehmeria Nivea) Sebagai Bahan Komposit Bermatrik Polimer. Jurnal Mesin Nusantara, 2(1), 34–41. https://doi.org/10.29407/jmn.v2i1.13125
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.