Berdasarkan hasil observasi sementara ditemukan banyak pedagang Pengkolan Pasawahan Kidul yang membaca al-Qur’an masih terbata-bata, alasannya beragam, ada beralasan karena sibuk dengan bisnis berdagang mereka masing-masing, sehingga tidak menyempatkan waktu untuk membaca al-Qur’an. Alasan berikutnya karena memang dari kecil tidak lancar baca al-Qur’an, karena orang tuanya tidak perhatian terhadap pendidikan al-Qur’an, hingga terbawa sampai tua saat ini. Hasil pengabdian kepada masyarakat dengan tema Pendampingan Pembelajaran Al-Qur’an Bagi Pada Pedagang Pasar Pengkolan Pasawahan Purwakarta melalui beberapa metode dan pendekatan. Bagi para pedagang yang masih buta huruf arab (hijaiyah), tim PKM menggunakan metode Baghdadiyah, yakni metode ini disebut juga dengan metode “eja”. Bagi para pedagang yang masih terbata-bata tim PKM menggunkan metode iqra, yakni membaca Alquran tanpa dieja, langsung dibaca dengan harakat, diharapkan dengan sering dipraktekan walaupun masih terbata-bata akan semakin lancar. Tidak hanya itu, Tim PKM menggunakan metode tilawati bagi para pedagang yang sudah lumayan lancar membaca al-Qur’an, diharapkan pengenalan metode ini bisa menambah fasihat bacaan al-Qur’an para pedagang Pasar Pengkolan Pasawahan Purwakarta. Selanjutnya bagi para pedagang Pasar Pengkolan Pasawahan Purwakarta yang sudah lancar dalam bacaan al-Qur’an, tim PKM meminta bantuannya untuk menjadi tutor dalam sistem ”bandungan” bagi para pedagang yang belum lancar bacaan al-Qur’annya
CITATION STYLE
Dede Kurnia, A., Jalaludin, J., & Novita, D. (2022). Pendampingan Pembelajaran Al-Qur’an Bagi Para Pedagang Pasar Pengkolan Pasawahan Kidul Kec. Pasawahan Kab. Purwakarta. ADINDAMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 148–163. https://doi.org/10.37726/adindamas.v1i2.321
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.