Jajar legowo jagung dan kedelai merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan produktivitas lahan pertanian dengan kondisi biaya dan lahan yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan usahatani jagung dan usahatani tumpang sari sistem legowo jagung - kedelai di Kabupaten Seluma. Survey terhadap 28 petani jagung monokultur dan 4 petani yang menerapkan sistem jajar legowo jagung-kedelaidilakukanuntukmemperoleh data biayadanproduksi yang terkaitdenganaktifitasusahatani yang merekalakukan.. Hasil dari penelitian ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh petani yang menerapkan sistem jajar legowo jagung – kedelaimeningkat dari Rp. 7.810.000 menjadi Rp. 10.662.490. Namun demikian, perbedaan biaya yang dikeluarkan diikuti dengan perbedaan pendapatan atau keuntungan dari usahatani yaitu Rp. 6.189.333 untuk usahatani jagung dan Rp.11.848.510 untuk tumpang sari sistem jajar legowo jagung – kedelai. Usahatani dengan jajar legowo jagung-kedelai relatifefisien dengan B/C ratio 1,83.
CITATION STYLE
Astuti, H. B., Hartono, R. H., & Rambe, S. S. (2019). Financial Analysis of Maize and JajarLegowoIntercroping System of Maize-Soybean in Seluma Districk. Jurnal AGRISEP : Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 18(1), 107–114. https://doi.org/10.31186/jagrisep.18.1.107-114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.