Penggunaan phantom pada praktikum pemasangan nasogastric tube (NGT) bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman simulasi mendekati kondisi klinis di rumah sakit. Namun, kekurangan penggunaan phantom tersebut tidak bisa menunjukkan respon fisiologis dan indikator-indikator yang menandakan selang NGT telah masuk sesuai organ sasaran (lambung). Hal ini menyulitkan mahasiswa untuk memastikan ketepatan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kinerja phantom NGT setelah ditambahkan sensor. Desain penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) berdasarkan Borg and Gall Steps Scheme. Sensor yang digunakan yaitu sensor pendeteksi warna TCS3200 dengan sistem operasi ardiuno. Sampel penelitian ini adalah 25 orang mahasiswa dan 4 dosen pengampu praktikum NGT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sensor dapat membantu mahasiswa dan dosen memastikan ketepatan pemasangan selang NGT. Nilai uji coba lapangan didapatkan hasil 90,6 % dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi. Kesimpulan penelitian bahwa pengembangan phantom NGT menggunakan sensor pendeteksi warna dapat membantu mahasiswa dan dosen pada praktikum NGT di Laboratorium.
CITATION STYLE
Mulia, P., Valencia, T., & Alamsyah, Q. (2024). Pengembangan Kinerja Phantom Nasogastric Tube Menggunakan Sensor Pendeteksi Warna. Indonesian Journal of Laboratory, 1(3), 150. https://doi.org/10.22146/ijl.v1i3.90093
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.