Abstrak: Penelitian ini melihat sejauh mana problematika perdagangan manusia (human trafficking), yang merupakan isu krusial dalam dunia politik sejak tahun 1990-an. Feminis, organisasi Hak Asasi Manusia (HAM), gerakan sosial perempuan, dan semua pihak yang peduli terhadap isu tersebut berupaya mengungkap perda-gangan manusia, yakni perempuan-perempuan yang ―dipaksa‖ berimigrasi dan bekerja sebagai pelacur, sebuah persoalan internasional dan merupakan bentuk ―perbudakan modern‖ (modern day slavery). Dari sinilah peneliti mencoba melihat potret perempuan korban perdagangan manusia di Madura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif biografis, yang mana hasil penelitian ini merupakan sebuah potret panjang mengenai proses lahirnya perdagangan manusia, ketika menjadi korban, dan pasca menjadi korban atau pulang ke tempat asal mereka. Ekonomi, dorongan keluarga, pendidikan, dan keinginan diri sendiri merupakan alasan-alasan utama mengapa mereka bisa dijadikan sebagai korban perdagangan manusia. Proses awal, penempatan, sampai kepulangan mereka tidak pernah lepas dari ragam penderitaan; mulai dari pelecehan seksual, pemerkosaan, kekerasan seksual, gaji tidak dibayar, diper-lakukan dengan kasar, dan jam kerja yang lebih panjang. Sebuah biografi panjang yang sangat memilukan. Dengan penelitian ini diharapkan para pihak yang memiliki kepedulian terhadap human trafficking bisa bertindak dan men-cegahnya, sehingga tidak muncul lagi para perempuan yang tertipu. Abstract: The study views the problematic of human trafficking in depth, that becomes a crucial issue in politic domain since 1990's. Feminists, human right organizations, women social movements, and all thes sides that care about the issue are on attempts to reveal human trafficking, women who are immigrated forcedly and prostituted. This is an international problem and type of modern day slavery. By this point the researcher tends to describe women, the victims of human traficcking in Madura. The study uses biographic qualitative method resulting the description of the process of human trafficking genesis, victim period, and post victim period when they get back home. Economy, family endorsement, education, and self motivation have been the reasons of the human trafficking. The early process, placing, and returning cannot be seperated with the various kinds of sorrows—sexual harassment, raping, unsalaried, tortured, and longer woring hours. What a very long and sad biography. The researh result is
CITATION STYLE
Dzulkarnain, I. (2015). PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA DI MADURA. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 23(1), 36. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.608
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.