Ulkus diabetikum adalah salah satu komplikasi kronis diabetes melitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan. Kadar glukosa darah yang tinggi menjadi tempat strategis perkembangan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri penyebab ulkus diabetikum dan resistensinya terhadap antibiotik. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Eksploratif. Pada penelitian ini didapatkan 10 sampel pasien ulkus diabetikum, 4 sampel Klebsiella pneumonia, 2 sampel Staphylococcus epidermidis dan 1 sampel Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris dan Proteus mirabilis. Kemudian dilakukan identifikasi bakteri dan uji resisitensi antibiotik terhadap 5 jenis antibiotik dengan menggunakan metode difusi. Jenis bakteri yang banyak ditemukan dalam pus ulkus diabetikum berturur-turut adalah Klebsiella pneumonia (40%), Staphylococcus epidermidis (60%). Proteus vulgaris (10%), Proteus mirabilis (10%), Pseudomonas aeruginosa (10%) dan Staphylococcus aureus (10%). Ciprofloksasin dan cefotaxime menduduki peringkat tertinggi tingkat resistensi dengan jumlah resistensi bakteri terbanyak (40%), disusul Meropenem dan Gentamisin (30%), sedangkan Vankomisin efektif digunakan pada bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dengan tingkat resistensi (0%).
CITATION STYLE
Novelni, R. (2019). Identifikasi dan Uji Resistensi Bakteri pada Pasien Ulkus Diabetikum di Bangsal Interne RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 8(2), 67–74. https://doi.org/10.51887/jpfi.v8i2.550
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.