Pendidikan agama berwawasan multikultural sangat tepat digunakan untuk mengembangkan berbagai budaya yang baik, misalnya pluralisme, inklusifisme dan dialog yang kontinyu antar umat beragama, lebih-lebih antar umat seagama. Sehingga diharapkan seluruh masyarakat kota Bima lebih khusus para pelajar memiliki wawasan, pemahaman dan sikap bersedia menerima perbedaan, yang pada akhirnya mereka bisa menghargai antara yang satu dengan lainya.Pendidikan agama berwawasan multikultural dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang dikaitkan dengan keragaman yang ada, baik suku, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dijumpai di sekolah-sekolah umum yang ada di Kota Bima, yang di dalam satu kelas terdiri dari berbagai siswa yang sangat beragam (suku, ras dan agama). Oleh sebab itu, pendidikan agama berwawasan multikultural sangat menarik untuk diteliti dalam rangka membangun paradigma inklusif menuju masyarakat harmoni pada sekolah umum di kota bima. Dengan adanya pendidikan agama Islam berwawasan multikultural ini diharapkan akan menjadi solusi terhadap berbagai konflik antar kelompok, golongan, mazhab, dan antar agama yang terjadi selama ini. Oleh karena itu, Pendidikan Agama berwawasan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah dan kampung khususnya di Kota Bima.
CITATION STYLE
Irwan, I. (2020). URGENSI PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN PARADIGMA INKLUSIF PADA SEKOLAH UMUM DI KOTA BIMA. KREATIF: Jurnal Studi Pemikiran Pendidikan Agama Islam, 18(1), 84–98. https://doi.org/10.52266/kreatif.v18i1.364
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.