Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste dalam perebutan lahan pada titik Un-Surveyed Segment dan Un-Resolved Segment. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji budaya Atoni Pah Meto dalam resolusi konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Distrik Oecusse. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa, Budaya Atoni Pah Meto dalam resolusi konflik masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste pada titik Un-Surveyed Segment dan Un-Resolved Segment dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu 1) kedua kelompok masyarakat bertemu dan saling menyuguhkan sirih pinang (maloe mamat); 2) dialog bersama (tamolok tabua); 3) ritual adat (natone); 4) sumpah adat (tiun menu).
CITATION STYLE
Binsasi, H. (2022). Budaya Atoni Pah Meto dalam Resolusi Konflik Masyarakat Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. MANDAR: Social Science Journal, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.31605/mssj.v1i1.1673
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.