Abstract: Chop wound is a wound caused by sharp or heavy weapon which has at least one sharp cutting edge with powerful energy, so the size of wound same as the length. Generally chop wound happened on region who can be reached by victim hand. This researched purpose to know the description of event rates for chop wound in Surgery Department RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado for period November 2011 to October 2012. The study used a retrospective descriptive method by the medical record study in Plastic Surgery Department of BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado for period November 2011 to October 2012. There is 52 cases chop wound in this researched. Most of cases dominated by man (84.6%), with the largest age group are in 21-30 years old. When we take a look more details usually chop wound caused by machete with locations in extremity and also caused tissue damage in the bone and cartilage. Conclusion: Accidents rate due to chop wound more common in young adults, those happened because of drunk and there is dispute in group. These fact required attention from all parties to realize dangers of alcohol use and pay attention to their own safety, so the incidence can be reduced as small as possible. Keywords: Incidence rate, Chop wound, tissue damage. Abstrak Luka bacok adalah luka akibat benda tajam atau alat berat yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar, sehingga ukuran dalam luka kurang lebih sama dengan panjang dari luka. Luka bacok umumnya terjadi pada daerah yang dapat terjangkau oleh tangan korban. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran angka kejadian penderita luka bacok di SMF Bedah Plastik BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November 2011 sampai Oktober 2012. Penelitian ini mengunakan metode retrospektif deskriptif melalui penelitian data rekam medik di SMF Bedah Plastik BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November 2011 sampai Oktober 2012. Keseluruhan luka bacok sebanyak 52 kasus. Kebanyakan kasus terjadi pada pria yaitu sebesar 84,6%, dengan umur terbanyak 21-30 tahun. Bila dilihat dari penyebab luka sering disebabkan oleh parang dengan lokasi di ekstremitas serta juga menyebabkan kerusakan jaringan pada tulang dan tulang rawan. Simpulan: Angka kecelakaan akibat luka bacok lebih banyak terjadi pada dewasa muda karena salah satu penyebab penggunaan minuman keras berlebih serta adanya perselisihan. Tingginya angka kejadian ini perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk menyadari bahaya penggunaan minuman keras dan memperhatikan keselamatan diri, agar angka kejadian dapat ditekan sekecil mungkin. Kata Kunci: Angka kejadian, luka bacok, kerusakan jaringan.
CITATION STYLE
Malarante, A., Ngantung, J., & Oley, M. (2013). ANGKA KEJADIAN LUKA BACOK DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE NOVEMBER 2011-DESEMBER 2012. Jurnal E-Biomedik, 1(1). https://doi.org/10.35790/ebm.1.1.2013.1604
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.