Tempuyung (Sonchus arvensis L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan berpotensi sebagai obat. Tanaman ini diketahui memiliki kandungan flavonoid dan terpenoid yang tinggi. Propagasi tanaman ini sangat penting dilakukan untuk menyediakan bahan obat dalam skala prabikasi dan menghasilkan bahan yang memiliki kandungan senyawa yang tinggi. Metode kultur jaringan merupakan salah satu cara yang cepat dalam propagasi tanaman dan dapat meningkatkan kandungan metabolit sekunder dalam tanaman. Metode untuk menghasilkan senyawa yang tinggi dan menghasilkan somatik embrio dalam jumlah yang banyak dapat melalui kultur kalus. Tujuan penelitian adalah ingin mencari pengaruh hormon 2,4D dan BAP serta variasi eksplan daun terhadap pertumbuhan kalus tempuyung. Pada penelitian ini digunakan kombinasi hormon 2,4D (0; 0,5; 1 ppm) dan BAP (0; 0,5; 1 ppm) dalam menginduksi kalus, dan eksplan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun vegetatif dan daun generatif tempuyung. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kalus dihasilkan dalam waktu 10-14 hari, dengan jenis kalus friabel dan berwarna kuning. Eksplan daun vegetatif lebih cepat inisiasi kalusnya disbanding daun generatif. Hasil lain menunjukkan bahwa kombinasi terbaik dalam produksi adalah BAP 0,5 ppm dan 2,4D 1 ppm, dan eksplan daun yang paling optimal dalam menghasilkan kalus terdapat pada eksplan daun vegetatif.
CITATION STYLE
Rahayu, S.-, & Suharyanto, S. (2020). INDUKSI KALUS DENGAN 2,4D DAN BAP PADA EKSPLAN DAUN VEGETATIF DAN GENERATIF TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.). BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, 2(3), 479. https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.3.3677
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.