Kerjasama riset internasional dapat dipahami sebagai proses sosial pada bidang riset karena didalamnya terdapat simpul dialektis antara kepentingan Indonesia dan kepentingan pihak asing. Sebagai proses sosial maka kerjasama riset internasional seharusnya dapat dipahami lewat kerangka teoritis materialisme-dialektis. Sesuai dengan kerangka teoritis ini maka perlu dibedakan antara aspek infrastruktur (basis) dan aspek suprastruktur. Aspek infrastruktur pada kerjasama riset internasional adalah dimensi finansial, sementara aspek suprastrukturnya adalah dimensi institusional dan dimensi pengetahuan. Untuk mengoptimalkan manfaat dari kerjasama riset internasional tidak hanya ditempuh dengan mengusulkan langkah-langkah kebijakan yang bersifat praktis, melainkan terdapat keperluan untuk memahami pra-kondisi yang melatarbelakangi ekosistem dari kerjasama riset internasional. Pra-kondisi tersebut terutama menyangkut isu-isu ketidaksetaraan yang secara latent seringkali tidak disadari pada relasi yang tercipta antara mitra lokal dan mitra asingnya. Dengan memahami pra-kondisi ketidaksetaraan tersebut, diharapkan dapat membantu pemerintah untuk merumuskan strategi-strategi kebijakan yang berpegang pada prinsip-prinsip keadilan demi mendorong kerjasama riset internasional yang semakin memberi manfaat secara optimal bagi kepentingan Indonesia.
CITATION STYLE
Nugroho, A. H. (2021). Menginisiasi Kerja Sama Riset Internasional yang Setara, Adil, dan Bermanfaat bagi Indonesia. Journal of Politics and Democracy, 1(1), 55–70. https://doi.org/10.61183/polikrasi.v1i1.5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.