Gizi kurang terjadi akibat berkuranganya asupan gizi dalam jangka pendek maupun panjang yang mengakibatkan penurunan ketahanan tubuh sampai kematian pada anak balita. Puskesmas Rama Indra merupakan wilayah dengan jumlah kasus gizi kurang tertinggi di Lampung Tengah pada tahun 2019 dengan prevalensi sebesar 12,89%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada anak balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah anak balita umur 1-5 tahun berjumlah 122 balita yang terdiri dari 61 kasus dan 61 kontrol. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan kuisioner dan lembar checklist. Analisis data dengan uji statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Riwayat ASI Eksklusif (p-value 0,000, OR : 4,6), Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang (p-value 0,043, OR : 2,8), Status Pekerjaan Ibu (p-value 0,005, OR = 3,1 ), Pendapat Keluarga (p-value 0,010, OR : 2,8), Pola Asuh Makan (p-value 0,007, OR : 2,9), dan Sanitasi Lingkungan (p-value 0,002, OR : 3,4), dengan kejadian gizi kurang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu (p-value 0,070) dengan gizi kurang pada anak balita. Sebaiknya Puskesmas bisa membentuk Posko informasi ASI eksklusif, melakukan kerjasama dengan lintas sektoral, melakukan pelatihan kepada kader untuk program Menanam tanaman sehat (Mentas), dan Tabungan rumah sehat (Tabusa).Kata Kunci : Gizi kurang, anak balita, asi esklusif, pola asuh, sanitasi lingkungan
CITATION STYLE
Nurida, L., & Maritasari, D. Y. (2023). Faktor Resiko Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI), 3(2). https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i2.1116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.