Penurunan angka kematian ibu dan bayi, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta penurunan prevalensi stunting merupakan empat prioritas Program Pembangunan Kesehatan periode 2020-2025. Stunting disebabkan oleh multifaktor, yaitu pola asuh yang buruk, terbatasnya pelayanan kesehatan termasuk pelayanan antenatal dan nifas yang berkualitas serta pembelajaran dini pada anak, tidak tersedianya makanan bergizi atau gizi seimbang, serta buruknya kebersihan lingkungan. Salah satu faktor buruknya sanitasi lingkungan adalah penggunaan jamban yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kecamatan Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Talun Kenas yaitu sebanyak 62 orang. Jumlah sampel yang ada adalah 62 orang yang diambil seluruhnya dari populasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan penggunaan jamban dengan kejadian stunting diperoleh p-value (0,001). dengan p-value < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jamban dengan kejadian stunting di Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2023. Warga Talun Kenas akan lebih paham mengenai sanitasi dasar, khususnya penggunaan jamban.
CITATION STYLE
Azhary, M. R., Putri, R. N., Amirah, N., Tanjung, L. F., & Hayati, P. (2023). HUBUNGAN PENGGUNAAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS TALUN KENAS KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2023. Jurnal Penelitian Kesmasy, 6(1), 27–34. https://doi.org/10.36656/jpksy.v6i1.1584
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.