The encounter between people of Ethnic Chinese with the church and Christianity has been going on for a long time. However, this long-standing encounter did not accommodate the good values contained in Chinese tradition and culture into the Church. Chinese community-based Christian churches only accommodate Mandarin. Traditions such as respect for parents and ancestors are not accommodated in Christian practice. This is due to the concern that such a tradition will contaminate the faith of the congregation. This study aims to examine the Chinese-Christian relationship and try to find opportunities to harmonize the two. This study uses a qualitative descriptive method with a literature study technique. As for the results of his research: 1) The finding of conformity to a certain degree of the practice of respecting parents and ancestors with the texts in the Old and New Testaments. This conformity can be found by finding the good side of Chinese tradition and culture; 2) Such conformity and respect can be an entry point for the Gospel of Christ.AbstrakPerjumpaan antara orang-orang dari Etnis Tionghoa dengan gereja dan Kristen telah berlangsung sejak lama. Namun perjumpaan yang telah berlangsung lama tersebut tidak membuat terakomodasinya nilai-nilai baik yang terdapat dalam tradisi dan budaya Tionghoa ke dalam Gereja. Gereja-gereja Kristen berbasis masyarakat Tionghoa hanya mengakomodasi Bahasa Mandarin. Tradisi seperti penghormatan terhadap orang tua dan leluhur tidak terakomodasi dalam praktik Kekristenan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa tradisi semacam itu akan mengontaminasi iman jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah hubungan Tionghoa-Kristen dan berusaha menemukan peluang mengharmoniskan keduanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi literatur. Ada pun hasil penelitiannya: 1) Ditemukannya kesesuaian dalam derajat tertentu praktik penghormatan orang tua dan leluhur dengan teks-teks dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kesesuaian itu dapat dijumpai dengan menemukan sisi baik dari tradisi dan budaya Tionghoa; 2) Kesesuaian dan penghormatan tersebut dapat menjadi celah masuknya Injil Kristus.
CITATION STYLE
Kriswanto, E. M. (2023). Penginjilan Kontekstual: Tradisi Penghormatan Orang Tua Dan Leluhur Pada Etnis Tionghoa Sebagai Celah Masuk Injil Kristus. Jurnal Ap-Kain, 1(1), 37–47. https://doi.org/10.52879/jak.v1i1.54
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.