Garam merupakan salah satu komoditas penting dalam dunia industri pangan untuk pemberi rasa asin pada makanan. Konsumsi garam oleh masyarakat dianggap berlebih sehingga rentan menimbulkan penyakit seperti hipertensi. Salah satu faktor yang mem pengaruhi penyakit hipertensi yaitu kelebihan asupan Natrium pada makanan. Penggunaan garam dapur biasa yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi. Berdasarkan hal tersebut untuk mengurangi konsumsi Natrium yang berlebihan pada garam dilakukan penelitian proses produksi garam rendah Natrium. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar NaCl yang terkandung pada hasil garam yang dihasilkan. Tahapan penelitian meliputi: pengambilan bahan baku air laut, percobaan proses produksi garam sehat rendah Natrium dengan ke-3 perlakuan, pengukuran parameter (kepekatan air laut, ketinggian air, intensitas cahaya dan suhu air), uji kualitas hasil garam serta anilisis pengaruh pengukuran parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar NaCl yang didapatkan berbeda signifikan antara perlakuan ke-1 kontrol, perlakuan ke-2 dengan penambahan air laut satu kali, dan perlakuan ke-3 dengan penambahan air laut hingga dua kali. Penambahan air laut pada penelitian ini menunjukkan bahwa dapat menurunkan hasil kadar NaCl dan Natrium pada garam yang dihasilkan. dimana hasil kadar NaCl perlakuan ke-1 didapatkan niilai sebesar 90 % , perlakuan ke-2 didapatkan kadar NaCl nilai sebesar 66 % , dan kadar NaCl perlakuan ke-3 didapatkan nilai sebesar 61 % . Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa pemberian perlakuan yang berbeda mampu mempengaruhi kandungan kadar NaCl pada garam yang dihasilkan.
CITATION STYLE
Ariyanto, R., & Dwi Kartika, A. G. (2022). Pengaruh Perbedaan Metode Pembuatan Garam Sehat Rendah Natrium Terhadap Kadar NaCl, Air dan Sodium. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 3(1), 32–36. https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i1.15344
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.