Indonesia merupakan negara megabiodiversitas yang banyak mengandung kekayaan alam, salah satunya alga merah. Alga merah (Glacillaria verrucosa) mengandung senyawa fikosianin, fikoeretin dan karotenoid yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi bioaktif ekstrak alga merahuntuk terapi hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) berdasarkan kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histologi paru. Metode penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi alga merah dan karakterisasi, induksi hewan coba (R. novergicus) dengan formalin, kemudian terapi ekstrak alga merah dengan variasi dosis. Berdasarkan uji fitokimia, analisis dengan FTIR dan LCMS, ekstrak alga merah mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, alkaloid, β-karoten , β-apo-8’-carotenal dan α-tokoferolyang berperan sebagai antioksidan. Formalin dapat meningkatkan kadar MDA serta menyebabkan kerusakan sel epitel bronkus dibandingkan dengan keadaan normal. Pemberian terapi dengan dosis yang sesuai akan menurunkan kadar MDA dan memperbaiki keadaan sel epitel bronkus. Berdasarkan pengamatan parameter penelitan, diketahui bahwa dosis optimum yang sesuai untuk terapi kanker paru adalah 100 mg/kg BB
CITATION STYLE
Tanduwinata, A., Istiqomah, H. A., Jamilah, J., Caesaria, N. L. K., Saputra, R. R., & Aulanni’am, A. (2015). POTENSI BIOAKTIF EKSTRAK ALGA MERAH (Gracillaria verrucosa) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) DAN GAMBARAN HISTOLOGI PARU TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) PASCA INDUKSI FORMALIN. Molekul, 10(2), 82. https://doi.org/10.20884/1.jm.2015.10.2.8
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.