Masa transisi terjadi pada mahasiswa baru yang mengalami proses adaptasi dengan lingkungan kampusnya. Selama penyesuaian diri mahasiswa terkadang mengalami masalah psikologis dengan perubahan metode belajar, karena mahasiswa masih cenderung menerapkan cara belajar ketika belajar di sekolah menengah atas. Setiap mahasiswa memiliki kesiapan belajar ( Self Directed Learning Readiness/SDLRS ) dan gaya belajar ( learning styles) yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Multiple Choice Questions (MCQ) merupakan salah satu penilaian hasil belajar dengan tingkat objektivitas tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kesiapan belajar dan gaya belajar mahasiswa dengan tingkat kelulusan ujian MCQ. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional . Jumlah responden penelitian sebanyak 82 mahasiswa dipilih secara stratified random sampling . Kuesioner SDLRS dan Visual, Auditory, Read-White, Kinaesthetic (VARK) digunakan untuk mendapatkan data primer tentang kesiapan belajar dan gaya belajar mahasiswa. Data Sekunder yang digunakan adalah jumlah kelulusan ujian MCQ pada blok 1 sampai 6. Analisis uji Somers’d menunjukkan nilai p = 0,237 (p>0,05), yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar dengan tingkat kelulusan ujian MCQ. Hasil analisis uji Lambda menunjukkan nilai p = 0,178 (p>0,05), yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan tingkat kelulusan ujian MCQ. Gaya belajar mahasiswa didominasi oleh gaya belajar kinestetik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar dan gaya belajar mahasiswa tidak berhubungan dengan tingkat kelulusan ujian MCQ.
CITATION STYLE
Kurniasih, I., & Azzahraa, D. A. (2020). Hubungan Kesiapan dan Gaya Belajar dengan Tingkat Kelulusan Ujian Multiple Choice Question (MCQ). Insisiva Dental Journal : Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 9(2). https://doi.org/10.18196/di.9218
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.