Autis merupakan gangguan perilaku yang terdapat pada anak autis seperti hipoaktif maupun hiperaktif. Dengan terapi bermain playdough yang mempengaruhi kekuatan otot motoric, serta mencegah dan memperbaiki sikap tubuh yang kurang pada anak. Pada penerapan program ini pembaharuannya terletak pada terapi yang telah dilaksanakan pada anak penyandang TunaGrahita, Autis, dan ADHD yang mana untuk meningkatkan motoric halus mereka sesuai klasifikasinya masing masing. Berdasarkan hasil penerapan program kerja diketahui bahwa sebagian besar anak SMPLB dan SMALB meskipun sudah tidak berada dimasa Prasekolah masih ada siswa ABK yang tidak bisa mengetahui bentuk dan pola, serta kurang memahami perintah, konsentrasi yang belum stabil. Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak lah menjadi patokan untuk menjalankan program permainan playdough ini, karena ada sebagian anak yang memang tidak bisa meresap lebih banyak ilmu yang diberikan selama disekolah, dan mempunyai batasan khusus . Pada kenyataannya IQ bukanlah merupakan satu satunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya Ketunaan. Selain itu, dalam pembelajaran menggunakan media playdough penulis memberikan apresiasi terhadap karya yang siswa ABK itu buat karena hal tersebut dilandasi teori Skinner bahwa manajemen kelas berusaha memodifikasi perilaku, antara lain dengan proses penguatan yang mengakibatkan perilaku dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
CITATION STYLE
Itryah, I., & Kholifah, R. N. (2023). Keefektifan Permainan Playdough terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Autis di Yayasan Autis Harapan Mandiri. BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 5(2), 460–469. https://doi.org/10.30656/ps2pm.v5i2.7288
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.