ABSTRAKLatar Belakang. Timbulan sampah tahunan Indonesia mencapai 19,255,966.82 ton dan sampah harian 52,756.07 ton di tahun 2022. Penduduk yang berdomisili di Bantul sekitar satu juta orang dengan perkiraan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat 600 ton/hari. Pemerintah Kabupaten Bantul hanya dapat menampung 100 ton/hari. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bantul mencanangkan Program Bantul Bersih Sampah 2025. Program ini berbasis masyarakat di mana sasaran utama harus dilibatkan terlebih dahulu. Namun, pemahaman masyarakat Bantul terkait dengan pengelolaan sampah masih rendah.Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah guna mewujudkan Bantul Bersih sampah 2025.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuasi-eksperimental. Responden merupakan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok dasa wisma dari tiga padukuhan di Kabupaten Bantul. Pengambilan data primer dilakukan dengan kuesioner pre-test dan post-test mengenai pengelolaan sampah. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon guna mengetahui pengaruh intervensi edukasi kesehatan yang diberikan kepada responden.Hasil. Dari 41 ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan edukasi kesehatan, hanya 26 responden yang mengisi dengan lengkap kuesioner pre-test dan post-test. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan pengelolaan sampah melalui edukasi kesehatan (nilai p < 0.05). Intervensi berupa edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya mewujudkan program Bantul Bersih Sampah 2025 yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan masyarakat. ABSTRACT Background. Indonesia's annual waste generation reaches 19,255,966.82 tons and daily waste of 52,756.07 tons in 2022. The population who live in Bantul is around one million people so that the waste generated by the community is 600 tons/day. While the Government of Bantul Regency can only accommodate 100 tons/day. Therefore, the government of Bantul Regency launched the Program of Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) 2025. This program is community-based, so the main target must be involved first. However, the understanding of the people of Bantul regarding waste management is still low.Aim. The purpose of this study was to determine the effect of health education on increasing knowledge about waste management in order to realize the Clean Waste Bantul 2025.Method. This study is a a quasi-experimental. Respondents are housewives who are members of the dasa homestead group from three hamlets in Bantul Regency. Primary data collection was carried out using pre-test and post-test questionnaires regarding waste management. Data were analyzed using the Wilcoxon test to determine the effect of health interventions given to respondents.Result. Of the 41 housewives who participated in health education activities, only 26 respondents completed the pre-test and post-test questionnaires. The Wilcoxon test results significantly increased knowledge of waste management through health education (p-value> 0.05). Intervention in health education is one of the efforts to realize the 2025 Clean Garbage Bantul program, marked by increased public knowledge.
CITATION STYLE
Isni, K., & Mustanginah, T. (2023). Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Mewujudkan Program Bantul Bersih Sampah 2025. Perilaku Dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 5(1), 35. https://doi.org/10.47034/ppk.v5i1.6800
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.