Latar belakang dan tujuan: Prevalensi hipertensi yang tinggi dan cenderung meningkat menjadi penyebab utama penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal. Banyak hasil penelitian tentang faktor risiko terjadinya hipertensi yang hasilnya tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya hipertensi di Puskesmas Sempu Banyuwangi.Metode: Rancangan penelitian adalah case control dengan sampel sebanyak 158 yang terdiri dari 79 kasus dan 79 kontrol (1:1). Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan kuesioner IPAQ serta data sekunder dari catatan medis pasien di Puskesmas Sempu Banyuwangi. Sampel dipilih secara consecutive selama Bulan Februari sampai April 2015. Data dianalisis secara bivariat untuk mendapatkan crude OR dan multivariat dengan metode regresi logistic untuk mendapatkan adjusted OR.Hasil: Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan kejadian hipertensi dengan beberapa faktor risiko diantaranya: aktivitas fisik ringan (OR=24,89; 95%CI: 4,15-149,31), stres sedang (OR=19,72; 95%CI: 4,43-87,62) dan stres berat (OR=32,55; 95%CI: 3,92-270,07). Tingkat pendidikan yang lebih tinggi (≥SMA-PT) dijumpai protektif terhadap kejadian hipertensi (OR=0,16; 95%CI: 0,04-0,57). Kebiasaan merokok tidak dijumpai sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi (OR=0,58; 95%CI: 0,18-1,86). Simpulan: Aktivitas fisik ringan, stress sedang dan stress berat dijumpai sebagai faktor risiko hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sempu Banyuwangi.
CITATION STYLE
Aripin, A., Sawitri, A. A. S., & Adiputra, N. (2015). Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Orang Dewasa di Banyuwangi: Studi Kasus Kontrol. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(2), 112–118. https://doi.org/10.15562/phpma.v3i2.101
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.