Salah satu aspek terpenting dalam pelayanan rekam medis adalah kegiatan klasifikasi dan kodefikasi diagnosis serta tindakan. Dalam melakukan pemberian kode diagnosis pasien, petugas koding mengacu pada aturan ICD-10. Berdasarkan aturan ICD-10 kasus persalinan terdiri atas tiga komponen yaitu kondisi atau penyulit (O00-O99), metode persalinan (O80-O84), dan outcome of delivery (Z37.-) yang digunakan sebagai kode tambahan untuk mengetahui hasil persalinan. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui ketepatan kode diagnosis kasus persalinan secara sectio caeasrea di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan sampel sebanyak 70 rekam medis kasus persalinan secara sectio caesarea di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Pada penelitian ini didapati hasil komponen atau penyulit ibu dengan ketepatan 90% (63 RM), lalu metode persalinan dengan ketepatan 11,43% (8 RM). Serta outcome of delivery yang memiliki ketepatan 0% (70 RM). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala rekam medis dan koder bahwa ketepatan pengodean dapat dipengaruhi oleh faktor 5M (man, money, material, method, machine), yaitu ketelitian koder dalam melakukan pengodean, kejelasan pada tulisan dokter, serta tersedianya SPO yang memiliki catatan khusus mengenai pengodean kasus persalinan sehingga proses pengodean dapat terstruktur dengan baik.
CITATION STYLE
Anggraini, A., Widjaja, L., Indawati, L., & Rosmala Dewi, D. (2023). Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Persalinan Secara Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(1), 6–11. https://doi.org/10.36418/cerdika.v3i1.505
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.