Hubungan Faktor Perinatal dan Neonatal terhadap Kejadian Ikterus Neonatorum

  • Yuliawati D
  • Astutik R
N/ACitations
Citations of this article
136Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ikterus neonatorum adalah penyebab 6,6% bayi baru lahir usia 0-8 hari di Indonesia. Ikterus dapat bersifat fisiologis dan patologis yang dapat menimbulkan gangguan menetap atau kematian Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan faktor perinatal dan neonatal dengan kejadian ikterus neonatorum di RSUD Kabupaten Kediri. Desain penelitian yaitu korelasi dengan pendekatan kohort retrospektif. Sampel penelitian sebanyak 54 responden menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan rekam medik pada bulan Oktober 2017. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact test. Hasil uji didapatkan terdapat hubungan antara berat lahir (p= 0,018; POR 0,085 95% CI 0,10-0,713), usia gestasi (p= 0,044; POR= 0,202 95% CI 0,049-0,836), komplikasi perinatal (p= 0,031; POR= 4,714 95% CI 1,250-17,784) dengan kejadian ikterus neonatorum dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,441; POR=0,503 95% CI 0,143-1,767) dengan kejadian ikterus neonatorum di RSUD Kabupaten Kediri. Tidak adanya hubungan jenis kelamin dengan kejadian ikterus neonatorum kemungkinan disebabkan adanya faktor lain yang lebih berpengaruh. Kondisi BBLR, prematuritas, jenis kelamin laki-laki, komplikasi perinatal (asfiksia/sepsis/sefalhematom) mengarah pada terjadinya ikterus patologis pada bayi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yuliawati, D., & Astutik, R. Y. (2018). Hubungan Faktor Perinatal dan Neonatal terhadap Kejadian Ikterus Neonatorum. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(2), 083–089. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i2.art.p083-089

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free