Proses seleksi relawan penjaga laut nusantara masih bersifat manual sehingga memakan waktu lama karena melibatkan kriteria yang rumit. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengusulkan integrasi Rank Oreder Centroid (ROC) dan Profile Matching (PM) untuk mendapatkan kandidat terbaik dan proses seleksi yang lebih cepat. ROC digunakan untuk menentukan bobot pada kriteria dan subkriteria, Profile Matching digunakan untuk menghitung GAP antara nilai kriteria yang ditentukan dengan nilai yang dihasilkan serta proses pemeringkatan kandidat alternatif terbaik. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesehatan dan domisili (D), sikap kerja (S), perilaku (P), dan kecerdasan (K). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ROC dan Profile Matching mampu menyelesaikan masalah kompleks pemilihan calon relawan penjaga laut nusantara, dari tiga puluh calon pendaftar, enam belas calon relawan penjaga laut nusantara memenuhi nilai target sesuai dengan ketentuan Badan Keamanan Laut Indonesia setara dengan 53% calon pendaftar. Nilai target terendah pada kriteria adalah nilai 4 yaitu baik, artinya dari keempat kriteria tersebut, calon relawan penjaga laut nusantara harus memiliki nilai kriteria keseluruhan lebih besar atau sama dengan 4 agar dapat diterima sebagai relawan penjaga laut nusantara. Kontribusi penelitian ini sebagai pendukung keputusan bagi Badan Keamanan Laut Indonesia untuk pemilihan penjaga laut nusantara secara objektif, cepat dan akurat sehingga mampu membantu menjaga keamanan laut di seluruh wilayah Indonesia.
CITATION STYLE
Hozairi, Rofiudin, Buhari, Alim, S., Juhairiyah, & Khatimah, H. (2023). Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Relawan Penjaga Laut Nusantara Menggunakan Profile Matching dan Roc. Jurnal Informasi Dan Teknologi, 250–257. https://doi.org/10.37034/jidt.v5i1.302
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.