Naskah Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis termasuk naskah yang berisi ajaran moral. Dalam naskah ini terdapat cara untuk mencapai kemuliaan sesuai dengan kondisi setiap orang. Kemudian naskah ini juga menjelaskan pentingnya memiliki rasa tepa selira. Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian filologi yang dilakukan adalah inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi naskah, penerjemahan naskah, dan analisis naskah. Teks Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis merupakan teks dalam naskah cetak yang disimpan di Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan teknik perekaman, dan teknik kartu data. Berdasarkan isi dari Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis di atas, dapat disimpulkan bahwa mengupayakan kemuliaan memang tidak mudah. Ada banyak usaha yang harus dilakukan. Ada banyak pula pantangan yang harus dihindari. Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis bisa digunakan sebagai tuntunan bagi generasi muda sekarang yang ingin hidup Bahagia dengan cara yang instan. Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis yang ditulis pada tahun 1912 menggambarkan keadaan orang-orang Jawa pada saat itu. Tetapi ajaran moral dalam Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis cocok diterapkan pada masa kini karena fenomena hidup instan yang semakin merusak generasi muda. Generasi muda harus paham bahwa ketentraman atau kemuliaan memang harus diraih dengan berbagai Langkah dan membutuhkan waktu. Hal tersebut tidak bisa dimiliki dengan cara yang cepat dan singkat.
CITATION STYLE
Afifah, A. (2023). Konsep Kamulyan dalam Serat Kawruh Reka Mardi Mulya Sawatawis. JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra Dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya, 4(1), 10–18. https://doi.org/10.26877/jisabda.v4i1.12024
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.