Penafsiran Politik Kolonel Bakri Syahid dalam "Al-Huda: Tafsir Qur'an Basa Jawi"

  • Maarif N
N/ACitations
Citations of this article
27Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Alquran itu kitab terbuka, yang bisa didekati oleh siapapun dengan latar belakang apapun dan untuk kepentingan apapun. Sisi sosial-kemasyarakatan dan aktivitas pembaca akan mewarnai tafsirannya. Kian dekat seorang mufassir dengan lingkaran kekuasaan misalnya, maka karya tafsirnya (dipastikan) kian pro status quo. Tafsir karya Kolonel Bakri Syahid berjudul "al-Huda: Tafsir Qur'an Basa Jawi", seorang mufassir militer, apresiatif terhadap kebijakan Orba; menyokong Negara Demokrasi Pancasila, BIN/BAKIN, UUD 1945, Pelita 1 s.d. V, ABRI/TNI, negara relijius yang “bukan negara agama dan bukan negara sekuler”, pembangunan dan ketahanan nasional, juga ibadah politik, ibadah ideologi dan ibadah militer. Ini menguatkan tesis political reading of scripture-nya Tim Gorringe, abuse of quranic verses-nya Azyumardi Azra, juga political interpretation of the qur’a>n-nya Stefan Wild. Inilah corak baru dalam penafsiran: al-lawn al-siyasi (corak politik).

Cite

CITATION STYLE

APA

Maarif, N. H. (2021). Penafsiran Politik Kolonel Bakri Syahid dalam “Al-Huda: Tafsir Qur’an Basa Jawi.” ISLAM NUSANTARA:Journal for the Study of Islamic History and Culture, 2(2), 69–91. https://doi.org/10.47776/islamnusantara.v3i1.64

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free