Peta laut (nautical chart) merupakan representasi gambar objek permukaan dan bawah permukaan di wilayah laut dan pesisir yang berisi informasi tentang kedalaman laut, topografi pantai, garis pantai, detil alami dan buatan (pelabuhan, bangunan pantai), pasang surut air laut, arus laut, bahaya navigasi dan fitur dasar laut. Fitur dasar laut (seabed features) merupakan salah satu informasi yang sangat penting yang harus disajikan dalam peta laut untuk keselamatan navigasi di laut. Ada beberapa teknik dan metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi fitur dasar laut yaitu dengan menggunakan single beam echosounder, multi beam echosounder, side scan sonar, fotografi dan videografi dasar laut. Penggunaan gelombang suara (sonar) dalam hal pendeteksian fitur dasar laut direkomendasikan oleh International Hydrographic Organizations yang dituangkan dalam Special Publication No. 44 Edisi Kelima Tahun 2008 (IHO, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi fitur dasar laut di Perairan Kepulauan Riau dengan menggunakan data Sonar yaitu multibeam echosounder, single beam echosounder dan side scan sonar. Identifikasi dengan kedua data tersebut menunjukkan bahwa fitur dasar di Perairan Kepulauan Riau meliputi batuan dasar (84,7%), galian (3,1%) dan gelombang pasir (12,2%). Objek buatan dasar laut yang teridentifikasi adalah pipa bawah laut dengan total panjang pipa 1636,7 m.
CITATION STYLE
Khomsin, K., & Talif, M. (2018). IDENTIFIKASI FITUR DASAR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN DATA SONAR. Geoid, 13(1), 28. https://doi.org/10.12962/j24423998.v13i1.3640
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.