Penelitian ini dilatarbelakangi oleh istimewanya besi disebutkan dalam alQur’an dan dinyatakan bahwa besi memiliki kekuatan yang hebat. Dalam pemanfaatannya, ternyata besi memiliki kelemahan salah satunya adalah sifatnya yang mudah mengalami korosi. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menggali tafsir ilmi dari ayat-ayat yang berkaitan dengan besi dan menganalisis bagaimana mengatasi korosi pada besi secara kimiawi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan kajian laboratorium. Hasil penelitian selain terungkap realitas ilmiah bahwa besi ‘diturunkan’, juga terungkap kekuatan dan kehebatan besi yang melindungi makhluk bumi bersama nikel dengan perisai elektromagnetik. Hasil analisis kimia ditemukan bahwa senyawa 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin merupakan inhibitor campuran. Aktivitas inhibitor korosi senyawa 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin meningkat dengan naiknya konsentrasi inhibitor kemudian menurun kembali dan mencapai maksimum pada konsentrasi 8 ppm. Naiknya suhu dari 25-55ºC menyebabkan aktivitas inhibisi menurun sehingga efisiensi inhibisi maksimum konsentrasi 8 ppm terdapat pada suhu 25 ºC dengan efisiensi inhibisi 88,6%. Aktivitas inhibitor menunjukkan kesesuaian dengan isoterm Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monolayer pada permukaan baja.
CITATION STYLE
Sudiarti, T., Delilah, G. G. A., & Aziz, R. (2018). Besi dalam Qur’an dan Sains Kimia (Analisis Teoritis dan Praktis Mengenai Besi dan Upaya Mengatasi Korosi pada Besi). Al-Kimiya, 5(1), 7–16. https://doi.org/10.15575/ak.v5i1.3720
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.