Saat ini masyarakat telah berada di zaman modern. Nilai, norma dan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat modern semakin memudar, dan diganti oleh pola hidup materialis serta penghambaan diri kepada kebendaan untuk mencapai kepuasan keduniaanya semata. Dari sinilah maka perlu digagas adanya konsep untuk menyeimbangkan antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan ukhrowi melalui peningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) dengan salah satu caranya melalui pengamalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sebagaimana yang dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Penulisan artikel ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan model studi kasus yang menggunakan metode deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa dampak yang di timbulkan dari pengamalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang ini adalah terbentuknya akhlak Takhalli (membersihkan diri dari sifat-sifat tercela), Tahalli (menghiasi diri dari sifat-sifat yang terpuji), dan Tajalli (mencapai insan kamil). Dengan terbentuknya akhlak tersebut, seseorang akan mempunyai kecerdasan dalam melakukan hubungan dengan dirinya sendiri, hubungan dengan orang lain, lingkungan sosial, lingkungan sekitarnya dan semua itu didasari atas dasar nilai Ilahiyah. Hal inilah yang sebenarnya dapat di jadikan sebagai upaya dalam peningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) masyarakat muslim di era modern.
CITATION STYLE
Yusuf, M. Y. (2016). PENINGKATAN ESQ (EMOTIONAL-SPIRITUAL QUOTIENT) MELALUI TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA MALANG. Al-Qalam, 21(2), 263. https://doi.org/10.31969/alq.v21i2.233
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.