Dewasa ini, konsep health, safety and environment (HSE) merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam merancang bangunan atau kawasan. Konsep ini menuntut para arsitek untuk membuat perencanaan matang yang menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja, pengguna bangunan dan lingkungan sekitarnya. Namun, sebelum isu-isu mengenai HSE marak dibicarakan, arsitektur tradisional telah berdiri di bumi nusantara. Dengan berbekal kearifan lokal, arsitektur tradisional telah bertahan melewati rintangan alam dan perubahan zaman. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data dari studi literatur dan wawancara narasumber terkait. Studi kasus yang akan digunakan pada makalah ini adalah Kampung Nage di Flores, Nusa Tenggara Timur. Penulis akan mengidentifikasi keterkaitan antara konsep HSE dan rancangan Kampung Nage, yang dilakukan dengan cara meninjau kembali rancangan kawasan dan bangunan individual di Kampung Nage. Hasil tinjauan tersebut kemudian akan dikaji kembali dengan konsep HSE yang diperoleh dari studi literatur. Hasil dari identifikasi menunjukkan bahwa rancangan arsitektur di Kampung Nage baik kawasan maupun bangunan individualnya menyimpan banyak nilai penting yang dapat diadopsi untuk perencanaan HSE. Melalui makalah ini, diharapkan bahwa nilai-nilai yang ada pada arsitektur tradisional dapat menyempurnakan konsep HSE pada masa mendatang.
CITATION STYLE
Theofilus. (2017). IDENTIFIKASI KONSEP HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL DI KAMPUNG NAGE, FLORES. Jurnal Koridor, 8(1), 47–51. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i1.1323
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.