Menurut BPS, jumlah penduduk miskin di Kota Semarang pada Maret 2018 adalah sebesar 73,65 ribu orang. Salah satu program pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan adalah dengan mengeluarkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya ukuran ketepatan klasifikasi pemberian KKS di Kota Semarang. Metode klasifikasi statistik yang digunakan adalah metode Regresi Logistik Biner dan metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection (CHAID). Pemberian KKS dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya jumlah anggota keluarga, status perkawinan, jenis kelamin kepala keluarga, usia kepala keluarga, jenjang pendidikan kepala keluarga dan kepemilikan/penguasaan HP. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2018 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah. Perbandingan data training dan testing yang digunakan adalah 60:40. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa dengan menggunakan Regresi Logistik Biner, faktor-faktor yang berpengaruh adalah jumlah anggota keluarga dan jenjang pendidikan kepala keluarga dengan ketepatan klasifikasi sebesar 88% dan kesalahan 12%, sedangkan dengan menggunakan CHAID, faktor-faktor yang berpengaruh adalah jumlah anggota keluarga, status perkawinan, usia kepala keluarga, jenjang pendidikan kepala keluarga dan kepemilikan/penguasaan HP dengan ketepatan klasifikasi sebesar 90,2% dan kesalahan 9,8%.Kata kunci: Kartu Keluarga Sejahtera, Klasifikasi, Regresi Logistik Biner, CHAID
CITATION STYLE
Suhendra, M. A., Ispriyanti, D., & Sudarno, S. (2020). KETEPATAN KLASIFIKASI PEMBERIAN KARTU KELUARGA SEJAHTERA DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE CHAID. Jurnal Gaussian, 9(1), 64–74. https://doi.org/10.14710/j.gauss.v9i1.27524
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.