Stroke termasuk salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian teratas di dunia. Berdasarkan laporan WHO terdapat 6,7 juta kematian akibat stroke dari total kematian yang disebabkan penyakit tidak menular. Berdasarkan patofisiologi stroke iskemik akut, leukosit berperan penting terhadap perburukan dan manifestasi klinis pasien dengan melepaskan mediator inflamasi, menyumbat mikrosirkulasi, dan vasokonstriksi. Penelitian ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 pasien stroke iskemik. Pengambilan data dengan melihat jumlah leukosit pada pemeriksaan laboratorium serta tingkat keparahan stroke yang diukur dengan kuesioner NIHSS. Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 24 (70.6%) pasien stroke iskemik dengan jumlah leukosit normal, dan sebanyak 10 (29.4 %) pasien stroke iskemik dengan leukositosis. Sebanyak 18 (52.9%) pasien memiliki tingkat keparahan stroke iskemik ringan, 10 (29.4%) pasien memiliki tingkat keparahan stroke iskemik sedang, 6 (17.6%) pasien memiliki tingkat keparahan stroke iskemik berat. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara jumlah leukosit dengan tingkat keparahan stroke berdasarkan skor NIHSS p= 0.006 < α (0.05). Ada hubungan yang signifikan antara jumlah leukosit dengan tingkat keparahan stroke berdasarkan skor NIHSS
CITATION STYLE
HAFSOH, T. Y., ADAM, O. M., & TEHUPURING, S. E. (2020). Hubungan Jumlah Lekosit dengan Derajat Keparahan Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan National Institute Of Health Stroke Scale. Hang Tuah Medical Journal, 17(2), 130. https://doi.org/10.30649/htmj.v17i2.163
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.