Ada nilai-nilai karakter yang menjadi prioritas utama. Diantaranya adalah jujur, toleransi, demokrasi, suka menolong, cinta kedamaian. Karena kondisi Negara Indonesia saat ini dengan rusaknya moral dan semakin parah. Maka nilai-nilai itu yang dianggap sangat dibutuhkan. Dan kesemuanya itu adalah nilai-nilai kemanusiaan (Humanis) yang lebih mengutamakan perlakuan baik terhadap sesama manusia. Karena tujuan dari pendidikan karakter adalah menjadi manusia yang baik. Perlu kita cermati bersama, bahwa nilai-nilai tersebut terlihat sangat baik dan sesuai dengan kemanusiaan. Tapi masih belum sepenuhnya bisa diterima oleh Islam dan masih harus dipertanyakan lebih mendalam. Seperti “Jujur”, dalam Islam tak selamanya kita harus jujur kepada siapa saja. Ada porsi dan posisi serta kondisi yang harus dipertimbangkan. Sebagai contoh, ketika perang dan tertangkap menjadi tawanan. Maka ia sebagai seorang muslim tidak boleh jujur mengatakan dimana letak kelemahan kaum muslim walaupun harus mempertaruhkan nyawanya demi agamanya. Dan pada saat itu ia termasuk muslim yang berakhlak mulia. pada umumnya karakter adalah sesuatu yang baik. Karakter jujur, toleran, kerja keras, dan sebagainya, memang sesuatu yang didambakan manusia. Namun tanpa disertai akhlak, karakter itu akan dapat melampaui batas-batas ajaran agama. Sebagai contoh, karakter toleran. Toleransi saja tidak cukup. Toleran terhadap apa? Seorang muslim tidak boleh bersikap toleran terhadap kemusyrikan atau kemunkaran. Sebab, setiap muslim berkewajiban menjalankan amar ma’ruf nahi munkar
CITATION STYLE
Rifai, A. (2018). PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENDIDIKAN AKHLAK. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan. https://doi.org/10.35931/aq.v0i0.55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.