Pancasila yang digali dari tanah Indonesia diseduh dan dirumuskan menjadi dasar Negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa dimaksudkan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi berdirinya Negara sekaligus menjadi bintang pinjam kata Bungkarno) untuk membimbing bangsa ini mencapai tujuannya. Namun, Pancasila menemui banyak kendala dalam perjalanannya, baik eksternal maupun internal. Hambatan luar meliputi modernitas dan segala turunannya, sedangkan hambatan internal meliputi anak bangsa sendiri yang belum sepenuhnya menghayati nilai-nilai Pancasila, bahkan ada pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Dengan demikian, mengaktualisasikan Pancasila memerlukan penghayatan kembali nilai-nilai Pancasila yang telah ditanamkan jauh di lubuk hati bangsa ini dari perspektif baru, yaitu bahwa Pancasila lebih dari sekedar ideologi dalam berbangsa dan bernegara, tetapi merupakan kebutuhan ontologis yang tertanam di hati.
CITATION STYLE
Riyadi, C. A. P., Auliya, C. B., Prayoga, D. E. P., & Fitriono, R. A. (2022). Harkat dan Martabat Pancasila: Filosofi dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Gema Keadilan, 9(3). https://doi.org/10.14710/gk.2022.16559
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.