Sintesis Dan Karakterisasi Kompleks Brazilin dari Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) Serta Aplikasinya dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)

  • Zulenda Z
  • Naselia U
  • Gustian N
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
38Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Secang (Caesalpinia sappan Linn) merupakan tanaman endemik Kalimantan Barat yang mengandung pigmen berwarna merah brazilin. Dalam penelitian ini, brazilin diperoleh melalui proses maserasi dilanjutkan dengan partisi cair-cair, selanjutnya dikomplekskan dengan ion logam Cu, Mg, dan Zn untuk meningkatkan kinerjanya ketika digunakan sebagai sensitizer pada dye sensitized solar cell (DSSC). Pengompleksan dilakukan menggunakan media gliserol-air, sedangkan fabrikasi DSSC dilakukan menggunakan metode doctor blading. Hasil analisis FTIR terhadap ekstrak kayu secang menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, C=O, C=C, dan C-H, yang merupakan gugus fungsional khas dari brazilin. Terbentuknya kompleks brazilin-Cu, brazilin-Mg, dan brazilin-Zn ditandai dengan menurunnya intensitas puncak dari C=O pada 1606 cm-1 dan –OH pada 3263 cm-1. Hasil analisis UV-Vis menunjukkan bahwa kompleks memiliki rentang panjang gelombang lebih lebar dan cenderung batokromik. DSSC yang menggunakan kompleks brazilin-Cu, brazilin-Mg, dan brazilin-Zn menghasilkan rendemen konversi energi maksimum pada 200 W/m2, berturut-turut sebesar 0.034 %, 0.030 %, dan 0.013 %, serta DSSC ekstrak kayu secang murni sebesar 0.029 %. Dengan demikian, penggunaan sensitizer berbasis kompleks logam-brazilin dapat meningkatkan efisiensi DSSC. Kata kunci: Brazilin, DSSC, fotosensitizer, kayu secang, kompleks. Secang (Caesalpinia sappan Linn) is an endemic plant in West Kalimantan that contains Brazilin red pigments. In this study, brazilin was obtained through a maceration process carried out by a liquid-liquid partition, then complexed with metal ions to improve the performance of compilation used as a sensitizer on dye-sensitized solar cell (DSSC). Complexation is carried out using glycerol-water media, while DSSC fabrication is carried out using the doctor blading method. The results of FTIR analysis of secang wood extract showed the presence of a functional group O-H,  C=O, C=C, and C-H, which are typical functional groups of brazilin. The formation of the brazilin-Cu, brazilin-Mg, and brazilin-Zn complexes is characterized by an increase in peak intensity of  C=O at 1606 cm-1 and O-H at 3263 cm-1. The results of the UV-Vis analysis show that the complex has a wider wavelength and uses batochromic. DSSCs that use the brazilin-Cu, brazilin-Mg, and brazilin-Zn complexes that complement each other produce efficiencies of  0.034%, 0.030%, and 0.013%, and DSSC pure secang wood extract of  0.029%. The efficiency of the brazilian metal-complex when compared with brazilin, the efficiency increases, so that the maximum efficiency obtained by the Cu-brazilin sensitizer is equal to 0.034%. Keywords: Brazilin, DSSC, photosensitizer, secang wood, complex.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zulenda, Z., Naselia, U. A., Gustian, N., Zaharah, T. A., & Rahmalia, W. (2019). Sintesis Dan Karakterisasi Kompleks Brazilin dari Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) Serta Aplikasinya dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC). Jurnal Kimia Valensi, 5(1). https://doi.org/10.15408/jkv.v5i1.8559

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free