Suatu sistem pengawasan lalu lintas kereta api di persimpangan sudah menjadi hal mutlak yang harus disediakan baik secara manual maupun otomatis, menggunakan sumber daya manusia atau hanya memanfaatkan peralatan elektrik dan elektronik. Telah banyak penelitian yang memanfaatkan perangkat elektronik dalam berbagai model dan aktualisasi sebenarnya, diantaranya penggunaan sensor ultrasonik, sensor infra merah, mikropon, sensor GPS, kamera, dan sensor magnetik. Adapun dalam penelitian ini menggunakan sensor accelerometer untuk mendeteksi getaran yang dihasilkan oleh kereta api yang dalam hal ini adalah getaran rel. Pola frekuensi getaran rel tersebut akan dibedakan antara kereta api dengan pola getaran yang disebabkan oleh kendaraan lain yang melintasi jalan persimpangan rel yakni truk, mobil, dan sepeda motor. Dengan algoritma jaringan syaraf tiruan (neural network), hasil penelitian didapatkan bahwa pola getaran rel yang dihasilkan oleh kereta api dapat dibedakan dari kendaraan lain. Sedangkan jarak terjauh yang dapat dideteksi oleh sensor accelerometer MEMS (micro-electro-mechanical-system) ini adalah sebesar 74 meter. Diharapkan penggunaan sensor yang lebih sensitif dan metode yang lebih mutakhir dapat memperkirakan kedatangan kereta api pada jarak yang lebih jauh untuk penyiapan kondisi perlintasan sebelum kereta api melewati persimpangan.
CITATION STYLE
Ardiansyah, H. (2020). Deteksi Jarak Kedatangan Kereta Api pada Persimpangan Jalan Menggunakan Sensor Accelerometer dan Neural Network. E-Link: Jurnal Teknik Elektro Dan Informatika, 15(2), 42. https://doi.org/10.30587/e-link.v15i2.1943
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.