Pembelajaran matematika yang realistik merupakan bentuk pembelajaran yang memberikan tantangan terbesar dalam dunia pendidikan untuk bagaimana menyajikan konsep matematika dekat dengan kehidupan nyata. Freudental telah mengembangkan pembelajaran realistik berkeyakinan bahwa peserta didik tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif matematika yang sudah jadi) namun pendidikan harus mengarahkan peserta didik kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas calon guru MI STAIN Purwokerto pada materi trigonometri untuk pengembangan kemampuan representasi dan penalaran dengan dasar bahwa memberikan bekal model pembelajaran SD/MI bisa dimulai ketika mereka berada di perguruan tinggi. Materi trigonometri merupakan materi tersulit menurut anggapan mahasiswa, sehingga PTK ini dilaksanakan dengan memadukan pendekatan realistic mathematics education (RME) dengan model belajar kooperatif tipe STAD. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan preatsi belajar meliputi kemampuan representasi dan penalaran dalam materi trigonometri pada siklus kedua. Mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus kedua prestasi belajar diperoleh rata-rata 75,31 dan pada siklus ini terdapat 25 mahasiswa (78,31%) tuntas yang tidak tuntas ada 7 mahasiswa (21,87%). Kemampuan representasi dan penalaran mahasiswa pada siklus kedua menunjukkan rata-rata 27,81 dan 41,41 dengan nilai maksimal setiap kemampuan 50.
CITATION STYLE
Novikasari, I., & Wahyuni, W. (2019). APLIKASI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PGMI. Primary : Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar, 11(2), 167. https://doi.org/10.32678/primary.v11i02.2320
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.